JAKARTA – Pemerintah kembali akan mengkaji rencana pembangunan 24 proyek pelabuhan baru. Pasalnya hingga saat ini masih banyak pelabuhan-pelabuhan yang terkendala dengan masalah efisiensi.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Indroyono Soesilo membenarkan akan hal itu. Menurutnya tujuan pembangunan pelabuhan adalah meningkatkan sistem logistik dan memperkuat konektivitas nasional. Jika kedua hal tersebut tidak tercapai maka perlu dilakukan pembenahan.
Indroyono mengartikan, kehadiran pelabuhan tersebut harus mampu menurunkan PDB per kapita dari sektor logistik.
"Sekarang masih 24 persen menjadi 19 persen. Artinya contohnya angkut kontainer dari Padang ke Jakarta harganya USD600. Tapi dari Singapura ke Jakarta hanya USD185. Artinya biayanya masih sangat tinggi, dewlling timenya masih antara 6 sampai 7 hari, harusnya 3 sampai 4 hari. Oleh karena itu dilihat pelabuhannya bisa mencapai ini atau tidak," ujarnya kepada Okezone di Jakarta.
Berdasarkan hal itu, lanjut Indroyono, saat ini Pemerintah sedang membuat prioritas dari mana saja pelabuhan yang akan dibangun mana yang ditunda. Dari 24 pelabuhan yang direncanakan akan dibangun, lima di antaranya diprioritaskan dibangun sebagai Deep Sea Port.
Kelima Deep Sea Port tersebut berlokasi di Kuala Tanjung, Tanjung Priuk, Tanjung Perak, Makassar dan Sorong. "Kalau saya prioritas utama untuk 5 pelabuhan utama itu. Karena itu arahan dari Presiden untuk tol laut itu," tandasnya.